
Hukum Alam
Senin 16 Juni 2014
=============
Dalam hidup ini ada hukum-hukum alam yang berlaku disebut sunnatulloh. Sebagai mana layaknya seorang yang lapar maka secara sunnatullohnya (alami) dia akan cari makan. Demikian pula orang yg dihimpit masalah akan secara otomatis bergerak mencari jalan keluar, orang yang tidak pnya penghasilan akan bergerak mencari rizki. Semua itu sudah sunnatulloh dan sudah otomatis akan terjadi spt itu, tanpa bisa ditangkal lagi, kecuali bagi mereka2 yang mungkin sdh rusak akal/gila.
Bagaimana dengan kesadaran bahwa semuanya sudah taqdir jika demikian, bahwa semua sdh ditentukan Allah dan kita tinggal menjalani saja??.
Segala sesuatu mmng sudah taqdir (qodho') tanpa bisa dirubah, pun jika taqdir dirubah olehNYA, maka perubahan itu tetap disebut taqdir jg. Ada rahasia dibalik rahasia, ada taqdir dibalik taqdir.
Lalu apa artinya kita ikhtiar dan berusaha jika toh semuanya sdh kehendak Allah, sdh taqdir??
Meski kesadaran Ketuhanan kita telah mencapai taraf yang tinggi dengan sadar sesadar-sadarnya bahwa setiap gerak adalah dari gerak kehendak Allah, tetapi kita telah mengenal sunnatulloh, yaitu hukum2 dasar dialam semesta ini, bhw kt tetap akan didorongNYA utk cari makan bila lapar, untuk berusaha/ikhtiar, tanpa itu bisa kita tangkal dan hindari. Dan kita pula telah mengenal sunnatulloh bahwa Allah senatiasa mendorong kita untuk "menyukai dan mencita-citakan" kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Asal kesadaran manusia dalam setiap diam dan geraknya adalah kesadaran yg selalu tertuju wajahnya kearah "masjidil haram", yaitu menuju pandangan batiniah didalam qolbu, dgn suatu kesadaran akan memandang wajah Allah Azza wa Jalla, maka setiap gerak kita akan senantiasa menjadi keindahan yang laras dengan kehendak Allah sendiri..............
=============
Dalam hidup ini ada hukum-hukum alam yang berlaku disebut sunnatulloh. Sebagai mana layaknya seorang yang lapar maka secara sunnatullohnya (alami) dia akan cari makan. Demikian pula orang yg dihimpit masalah akan secara otomatis bergerak mencari jalan keluar, orang yang tidak pnya penghasilan akan bergerak mencari rizki. Semua itu sudah sunnatulloh dan sudah otomatis akan terjadi spt itu, tanpa bisa ditangkal lagi, kecuali bagi mereka2 yang mungkin sdh rusak akal/gila.
Bagaimana dengan kesadaran bahwa semuanya sudah taqdir jika demikian, bahwa semua sdh ditentukan Allah dan kita tinggal menjalani saja??.
Segala sesuatu mmng sudah taqdir (qodho') tanpa bisa dirubah, pun jika taqdir dirubah olehNYA, maka perubahan itu tetap disebut taqdir jg. Ada rahasia dibalik rahasia, ada taqdir dibalik taqdir.
Lalu apa artinya kita ikhtiar dan berusaha jika toh semuanya sdh kehendak Allah, sdh taqdir??
Meski kesadaran Ketuhanan kita telah mencapai taraf yang tinggi dengan sadar sesadar-sadarnya bahwa setiap gerak adalah dari gerak kehendak Allah, tetapi kita telah mengenal sunnatulloh, yaitu hukum2 dasar dialam semesta ini, bhw kt tetap akan didorongNYA utk cari makan bila lapar, untuk berusaha/ikhtiar, tanpa itu bisa kita tangkal dan hindari. Dan kita pula telah mengenal sunnatulloh bahwa Allah senatiasa mendorong kita untuk "menyukai dan mencita-citakan" kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Asal kesadaran manusia dalam setiap diam dan geraknya adalah kesadaran yg selalu tertuju wajahnya kearah "masjidil haram", yaitu menuju pandangan batiniah didalam qolbu, dgn suatu kesadaran akan memandang wajah Allah Azza wa Jalla, maka setiap gerak kita akan senantiasa menjadi keindahan yang laras dengan kehendak Allah sendiri..............
0 Response to "Hukum Alam"
Posting Komentar